Selasa, 26 Maret 2013

Sensasi dan Persepsi


Pengalaman saya tentang sensasi dan persepsi

sebelum saya menceritakan tentang pengalaman saya tentang sensasi dan persepsi,terlebih dahulu sya akan menjelaskan secara singkan mengenai sensasi dan persepsi.
sensasi adalah proses manusia dalam menangkap stimuli melalui alat indra yg terdiri atas energy fisik seperti cahaya,penciuman,suara,dan panas.

persepsi adalah cara kita menginterpresentasikan pesan yang telah dip roses oleh system indrawi kita(sensasi)
nah,berikut pengalaman saya yang berhubungan dengan sensasi dan persepsi
Pengalaman saya dapatkan ketika saya hendak pulang ke rumah orng tua saya,saya melihat teman satu sekolah dengan saya sewaktu SMP dulu.dan dia tepat duduk disamping bangku saya,ketika saya menoleh kesamping saya merasa kalau saya kenal dengan dia,namun saya segan hendak menegur nya duluan.karna saya takut salah orang.dan dia juga melihat saya seperti orang kebingungan sama seperti saya,dalam hati saya berkata “perasaan saya kenal dengan dia”.namun karna saya takut malu apabila salah orang.dan pada waktu itu saya hanya diam dan dan saya pun tertidur,pada saat tidur tiba-tiba handphone dia bordering dan saya pun terbangun,dang k sengaja saya mendengarkan percakapan nya dengan temannya.dan meraka berbicara tentang teman-temannya sewaktu SMP dulu,saya merasa sangat yakin ketika dia menyebutkan nama sekolah SMP kami dulu.dalam hati saya berkata “wah ini gak salah lagi pasti dia teman SMP aqu dulu.dan setelah dia selesai menelfon saya langsung menegurnya dan saya memanggil namanya dengan persaan sedikit malu,dan ternyata dia menoleh dan melihat kearah saya,kemudian kami mengobrol.begitulah sensasi dan persepsi nya.

Pengalaman saya berikutnya adalah ketika saya pergi berkemah (camping) dengan teman2 satu sekolah SMK saya dulu,dan salah satu dari teman saya tidak suka dengan bau balsam.dan waktu itu kebetulan saya membawa balsam dan saya hendak memakai nya,dan pada saat itu teman saya tepat berada di samping saya,kemudian dengan spontan dia langsung menjauh dari saya karena dia tidak tahan dengan bau balsam tersebut dan dia langsung mual-mual.saya pun jadi merasa gak enak terhadap dia.
nah sensasi yang dia rasakan melalui indera penciuman yaitu bau balsam yg saya pakai dan persepsi nya adalah ketika saya memakai balsem.jadi dia langsung merespon akibat dia mencium bau balsem yang saya pakai.

Sekian pengalaman  saya yang berhubungan dengan sensasi dengan persepsi.semoga pengalaman yang saya sampaikan di atas dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.
dan saya juga mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian pengalaman saya diatas.
karena manusia belajar dari kesalahan dan tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Teori Belajar



Teory Belajar Obsevasional

kelompok 10
101402082 - Zuhairi Rahmad
111402023 - Ilhamuddin Hasibuan
111402035 - Nurul Fatihah
111402083 - Indera Surya Satria
111402087 - Boi M.Hutagaol

         
Menurut Bandura, belajar observasional adalah mungkin menggunakan imitasi atau mungkin juga tidak. Apa yang anda pelajari, kata Bandura, adalah informasi yang diproses secara kognitif dan bertindak berdasar informasi demi kebaikan diri sendiri. Jadi belajar observasional lebih kompleks ketimbang imitasi sederhana, yang biasanya hanya meniru orang lain saja.
             Prinsip dasar belajar hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan moral. Menurut Barlow (1985), sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh prilaku (modeling). Dalam hal ini, seorang siswa belajar mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara orang atau sekelompok orang mereaksi atau merespon sebuah stimulus tertentu. Siswa ini juga dapat mempelajari respons-respons baru dengan cara pengamatan terhadap prilaku contoh dari orang lain, misalnya guru atau orang tuanya.  
       
Imitation adalah merupakan salah satu cara yang paling penting dalam teori belajar sosial. Menurut teori sosial learning imitation adalah proses peniruan yang dimainkan oleh seorarng model atau tokoh yang akan dijadikan contoh berperilaku sosial dan moral bagi siswa, biasanya yang dijadikan model adalah orang tua atau guru.

 Menurut Bandura ada 4 cara dalam melakukan peniruan, yaitu:
1.      Perhatian(Attention)
Ialah  dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari. Proses ini menyatakan dianggap berpengaruh dikarenakan sebelum sesuatu dapat dipelajari dari model, model itu harus di perhatikan. Bandura menganggap belajar adalah proses yang terus berlangsung, tetapi dia menunujukkan bahwa hanya yang diamati sajalah yang dapat dipelajari.
2.      Mengingat(Retention
)
Ialah melakukan pengamatan kemudian menyimpannya dalam memory dalam bentuk ingatan. Bandura berpendapat bahwa proses retensional disimpan melelui dua cara, yaitu secara imajinal (imajinatif) dan secara verbal. Simbol-simbol yang disimpan secara imajinatif adalah gambaran tentang hal-hal yang dialami model, yang dapat diambil dan dilaksanakan l;ama sesudah belajar observasional terjadi. Sedangkan secara verbal dsapat dilakukan dengan kode-kode misalnya detail rute perjalanan seorang model dapat disimpan dan diingat untuk dipakai lagi nanti secara akurat dengan mengubah informasi visual ke kode verbal yang mendeskripsikan deraetan kapan mesti belok kiri (L) dan atau kanan (R) (misalnya rute perjalanan kita dapat kita ingat dengan RLRLLR).
3.
      Reproduksi gerak (Reproduction)
Ialah melakukan suatu pengamatan kemudian memperaktekannya dengan cara modivikasi tindakan. Contohnya seseorang mungkin sudah belajar, lewat pengamatan atas monyaet, cara melompat, cara melompat bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya dengan menggunakan ekor, namun ia jelas tidak akan meniru perilaku si monyet itu karena orang tidak mempunyai ekor. Dengan kata lain, seseorang mungkin mempelajari sesuatu secara kognitif namun dia tak mampu menerjemahkan informasi itu ke dalam prilaku karena ada keterbatasannya
4
.      Motivasi Ialah unsur yang paling penting dari ketiga unsur, karena ia adalah penggerak unsur untuk melakukan sesuatu. Dalam proses motivasi ini, Informasi tentang penguatan atau konsekuensi yang didapatkan model dalam proses modeling juga dapat menjadi alasan bagi pengamat dalam proses observasi untuk memberikan respon terhadap hasil pengamatan.

sumber referensi


Hergenhahn, B.R. Olson, H. Matthew. 2010. Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Perdana Media Group


Kelemahan teori Albert Bandura          
Teori pembelajaran sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan(modeling), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negatif, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat. Testimoni secara keseluruhan teori belajar obserasional yg dikemukakan oleh albert bandura merupakan salah satu teori yang cu

Teory Belajar Obsevasional

         
Menurut Bandura, belajar observasional adalah mungkin menggunakan imitasi atau mungkin juga tidak. Apa yang anda pelajari, kata Bandura, adalah informasi yang diproses secara kognitif dan bertindak berdasar informasi demi kebaikan diri sendiri. Jadi belajar observasional lebih kompleks ketimbang imitasi sederhana, yang biasanya hanya meniru orang lain saja.
             Prinsip dasar belajar hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan moral. Menurut Barlow (1985), sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh prilaku (modeling). Dalam hal ini, seorang siswa belajar mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara orang atau sekelompok orang mereaksi atau merespon sebuah stimulus tertentu. Siswa ini juga dapat mempelajari respons-respons baru dengan cara pengamatan terhadap prilaku contoh dari orang lain, misalnya guru atau orang tuanya.  
       
Imitation adalah merupakan salah satu cara yang paling penting dalam teori belajar sosial. Menurut teori sosial learning imitation adalah proses peniruan yang dimainkan oleh seorarng model atau tokoh yang akan dijadikan contoh berperilaku sosial dan moral bagi siswa, biasanya yang dijadikan model adalah orang tua atau guru.

 Menurut Bandura ada 4 cara dalam melakukan peniruan, yaitu:
1.      Perhatian(Attention)
Ialah  dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari. Proses ini menyatakan dianggap berpengaruh dikarenakan sebelum sesuatu dapat dipelajari dari model, model itu harus di perhatikan. Bandura menganggap belajar adalah proses yang terus berlangsung, tetapi dia menunujukkan bahwa hanya yang diamati sajalah yang dapat dipelajari.
2.      Mengingat(Retention
)
Ialah melakukan pengamatan kemudian menyimpannya dalam memory dalam bentuk ingatan. Bandura berpendapat bahwa proses retensional disimpan melelui dua cara, yaitu secara imajinal (imajinatif) dan secara verbal. Simbol-simbol yang disimpan secara imajinatif adalah gambaran tentang hal-hal yang dialami model, yang dapat diambil dan dilaksanakan l;ama sesudah belajar observasional terjadi. Sedangkan secara verbal dsapat dilakukan dengan kode-kode misalnya detail rute perjalanan seorang model dapat disimpan dan diingat untuk dipakai lagi nanti secara akurat dengan mengubah informasi visual ke kode verbal yang mendeskripsikan deraetan kapan mesti belok kiri (L) dan atau kanan (R) (misalnya rute perjalanan kita dapat kita ingat dengan RLRLLR).
3.
      Reproduksi gerak (Reproduction)
Ialah melakukan suatu pengamatan kemudian memperaktekannya dengan cara modivikasi tindakan. Contohnya seseorang mungkin sudah belajar, lewat pengamatan atas monyaet, cara melompat, cara melompat bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya dengan menggunakan ekor, namun ia jelas tidak akan meniru perilaku si monyet itu karena orang tidak mempunyai ekor. Dengan kata lain, seseorang mungkin mempelajari sesuatu secara kognitif namun dia tak mampu menerjemahkan informasi itu ke dalam prilaku karena ada keterbatasannya
4
.      Motivasi Ialah unsur yang paling penting dari ketiga unsur, karena ia adalah penggerak unsur untuk melakukan sesuatu. Dalam proses motivasi ini, Informasi tentang penguatan atau konsekuensi yang didapatkan model dalam proses modeling juga dapat menjadi alasan bagi pengamat dalam proses observasi untuk memberikan respon terhadap hasil pengamatan.

sumber referensi


Hergenhahn, B.R. Olson, H. Matthew. 2010. Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Perdana Media Group


Kelemahan teori Albert Bandura          
Teori pembelajaran sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan(modeling), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negatif, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat. Testimoni secara keseluruhan teori belajar obserasional yg dikemukakan oleh albert bandura merupakan salah satu teori yang cukup efektif untuk diterapkan dibandingkan dengan teori-teori belajar yang lainnya..namun  teori ini juga mempunyai kelemahan yaitu apabila cara penerapanya salah ataupun bersikap negative.maka akan berakibat buruk terhadap orang yg menerapkannya.                                                                   

Testmoni secara keseluruhan
Teori belajar observarsional yang dikemukakan oleh albert bandura ini sebernarnya sudah sangat efektif diterapkan kapada lingkungan.terutama terhadap anak-anak,namun teori ini juga memiliki kelemahan yaitu apabila cara penerapannya salah atau bersifat negative maka akan mempengaruhi prilaku dari anak tersebut.karena prilaku ataupun tingkah laku anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.kup efektif untuk diterapkan dibandingkan dengan teori-teori belajar yang lainnya..namun  teori ini juga mempunyai kelemahan yaitu apabila cara penerapanya salah ataupun bersikap negative.maka akan berakibat buruk terhadap orang yg menerapkannya.                                                                   

Testmoni secara keseluruhan
Teori belajar observarsional yang dikemukakan oleh albert bandura ini sebernarnya sudah sangat efektif diterapkan kapada lingkungan.terutama terhadap anak-anak,namun teori ini juga memiliki kelemahan yaitu apabila cara penerapannya salah atau bersifat negative maka akan mempengaruhi prilaku dari anak tersebut.karena prilaku ataupun tingkah laku anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.