Teory Belajar Obsevasional
kelompok 10
101402082 - Zuhairi Rahmad
111402023 - Ilhamuddin Hasibuan
111402035 - Nurul Fatihah
111402083 - Indera Surya Satria
111402087 - Boi M.Hutagaol
Menurut Bandura,
belajar observasional adalah mungkin menggunakan imitasi atau mungkin juga
tidak. Apa yang anda pelajari, kata Bandura, adalah informasi yang diproses
secara kognitif dan bertindak berdasar informasi demi kebaikan diri sendiri.
Jadi belajar observasional lebih kompleks ketimbang imitasi sederhana, yang
biasanya hanya meniru orang lain saja.
Prinsip dasar belajar hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan moral.
Menurut Barlow (1985), sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi
melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh prilaku (modeling). Dalam hal
ini, seorang siswa belajar mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara
orang atau sekelompok orang mereaksi atau merespon sebuah stimulus tertentu.
Siswa ini juga dapat mempelajari respons-respons baru dengan cara pengamatan
terhadap prilaku contoh dari orang lain, misalnya guru atau orang tuanya.
Imitation adalah
merupakan salah satu cara yang paling penting dalam teori belajar sosial.
Menurut teori sosial learning imitation adalah proses peniruan yang dimainkan
oleh seorarng model atau tokoh yang akan dijadikan contoh berperilaku sosial
dan moral bagi siswa, biasanya yang dijadikan model adalah orang tua atau guru.
Menurut Bandura ada 4 cara dalam
melakukan peniruan, yaitu:
1. Perhatian(Attention)
Ialah dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari.
Proses ini menyatakan dianggap berpengaruh dikarenakan sebelum sesuatu dapat
dipelajari dari model, model itu harus di perhatikan. Bandura menganggap
belajar adalah proses yang terus berlangsung, tetapi dia menunujukkan bahwa
hanya yang diamati sajalah yang dapat dipelajari.
2. Mengingat(Retention
)Ialah melakukan pengamatan kemudian menyimpannya dalam memory
dalam bentuk ingatan. Bandura berpendapat bahwa proses retensional disimpan
melelui dua cara, yaitu secara imajinal (imajinatif) dan secara verbal.
Simbol-simbol yang disimpan secara imajinatif adalah gambaran tentang hal-hal
yang dialami model, yang dapat diambil dan dilaksanakan l;ama sesudah belajar
observasional terjadi. Sedangkan secara verbal dsapat dilakukan dengan
kode-kode misalnya detail rute perjalanan seorang model dapat disimpan dan
diingat untuk dipakai lagi nanti secara akurat dengan mengubah informasi visual
ke kode verbal yang mendeskripsikan deraetan kapan mesti belok kiri (L) dan
atau kanan (R) (misalnya rute perjalanan kita dapat kita ingat dengan RLRLLR).
3. Reproduksi gerak (Reproduction)
Ialah melakukan suatu pengamatan kemudian memperaktekannya dengan cara
modivikasi tindakan. Contohnya seseorang mungkin sudah belajar, lewat
pengamatan atas monyaet, cara melompat, cara melompat bergelantungan dari satu
pohon ke pohon lainnya dengan menggunakan ekor, namun ia jelas tidak akan
meniru perilaku si monyet itu karena orang tidak mempunyai ekor. Dengan kata
lain, seseorang mungkin mempelajari sesuatu secara kognitif namun dia tak mampu
menerjemahkan informasi itu ke dalam prilaku karena ada keterbatasannya
4. Motivasi Ialah
unsur yang paling penting dari ketiga unsur, karena ia adalah penggerak unsur
untuk melakukan sesuatu. Dalam proses motivasi ini, Informasi tentang penguatan
atau konsekuensi yang didapatkan model dalam proses modeling juga dapat menjadi
alasan bagi pengamat dalam proses observasi untuk memberikan respon terhadap
hasil pengamatan.
sumber referensi
Hergenhahn, B.R. Olson, H. Matthew. 2010. Theories
of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Kelemahan teori Albert Bandura
Teori pembelajaran sosial Bandura sangat
sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik
pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya
cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang
ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya
dengan hanya melalui peniruan(modeling), sudah pasti terdapat sebagian individu
yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang
negatif, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat. Testimoni
secara keseluruhan teori belajar
obserasional yg dikemukakan oleh albert bandura merupakan salah satu teori yang
cu
Teory Belajar Obsevasional
Menurut Bandura,
belajar observasional adalah mungkin menggunakan imitasi atau mungkin juga
tidak. Apa yang anda pelajari, kata Bandura, adalah informasi yang diproses
secara kognitif dan bertindak berdasar informasi demi kebaikan diri sendiri.
Jadi belajar observasional lebih kompleks ketimbang imitasi sederhana, yang
biasanya hanya meniru orang lain saja.
Prinsip dasar belajar hasil temuan Bandura termasuk belajar sosial dan moral.
Menurut Barlow (1985), sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi
melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh prilaku (modeling). Dalam hal
ini, seorang siswa belajar mengubah perilaku sendiri melalui penyaksian cara
orang atau sekelompok orang mereaksi atau merespon sebuah stimulus tertentu.
Siswa ini juga dapat mempelajari respons-respons baru dengan cara pengamatan
terhadap prilaku contoh dari orang lain, misalnya guru atau orang tuanya.
Imitation adalah
merupakan salah satu cara yang paling penting dalam teori belajar sosial.
Menurut teori sosial learning imitation adalah proses peniruan yang dimainkan
oleh seorarng model atau tokoh yang akan dijadikan contoh berperilaku sosial
dan moral bagi siswa, biasanya yang dijadikan model adalah orang tua atau guru.
Menurut Bandura ada 4 cara dalam
melakukan peniruan, yaitu:
1. Perhatian(Attention)
Ialah dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari.
Proses ini menyatakan dianggap berpengaruh dikarenakan sebelum sesuatu dapat
dipelajari dari model, model itu harus di perhatikan. Bandura menganggap
belajar adalah proses yang terus berlangsung, tetapi dia menunujukkan bahwa
hanya yang diamati sajalah yang dapat dipelajari.
2. Mengingat(Retention
)Ialah melakukan pengamatan kemudian menyimpannya dalam memory
dalam bentuk ingatan. Bandura berpendapat bahwa proses retensional disimpan
melelui dua cara, yaitu secara imajinal (imajinatif) dan secara verbal.
Simbol-simbol yang disimpan secara imajinatif adalah gambaran tentang hal-hal
yang dialami model, yang dapat diambil dan dilaksanakan l;ama sesudah belajar
observasional terjadi. Sedangkan secara verbal dsapat dilakukan dengan
kode-kode misalnya detail rute perjalanan seorang model dapat disimpan dan
diingat untuk dipakai lagi nanti secara akurat dengan mengubah informasi visual
ke kode verbal yang mendeskripsikan deraetan kapan mesti belok kiri (L) dan
atau kanan (R) (misalnya rute perjalanan kita dapat kita ingat dengan RLRLLR).
3. Reproduksi gerak (Reproduction)
Ialah melakukan suatu pengamatan kemudian memperaktekannya dengan cara
modivikasi tindakan. Contohnya seseorang mungkin sudah belajar, lewat
pengamatan atas monyaet, cara melompat, cara melompat bergelantungan dari satu
pohon ke pohon lainnya dengan menggunakan ekor, namun ia jelas tidak akan
meniru perilaku si monyet itu karena orang tidak mempunyai ekor. Dengan kata
lain, seseorang mungkin mempelajari sesuatu secara kognitif namun dia tak mampu
menerjemahkan informasi itu ke dalam prilaku karena ada keterbatasannya
4. Motivasi Ialah
unsur yang paling penting dari ketiga unsur, karena ia adalah penggerak unsur
untuk melakukan sesuatu. Dalam proses motivasi ini, Informasi tentang penguatan
atau konsekuensi yang didapatkan model dalam proses modeling juga dapat menjadi
alasan bagi pengamat dalam proses observasi untuk memberikan respon terhadap
hasil pengamatan.
sumber referensi
Hergenhahn, B.R. Olson, H. Matthew. 2010. Theories
of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Kelemahan teori Albert Bandura
Teori pembelajaran sosial Bandura sangat
sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik
pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya
cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang
ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya
dengan hanya melalui peniruan(modeling), sudah pasti terdapat sebagian individu
yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang
negatif, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat. Testimoni
secara keseluruhan teori belajar
obserasional yg dikemukakan oleh albert bandura merupakan salah satu teori yang
cukup efektif untuk diterapkan dibandingkan dengan teori-teori belajar yang
lainnya..namun teori ini
juga mempunyai kelemahan yaitu apabila cara penerapanya salah ataupun bersikap
negative.maka akan berakibat buruk terhadap orang yg menerapkannya.
Testmoni secara keseluruhan
Teori belajar observarsional yang dikemukakan oleh albert bandura ini
sebernarnya sudah sangat efektif diterapkan kapada lingkungan.terutama terhadap
anak-anak,namun teori ini juga memiliki kelemahan yaitu apabila cara penerapannya
salah atau bersifat negative maka akan mempengaruhi prilaku dari anak
tersebut.karena prilaku ataupun tingkah laku anak-anak sangat dipengaruhi oleh
lingkungannya.kup efektif untuk diterapkan dibandingkan dengan teori-teori belajar yang
lainnya..namun teori ini
juga mempunyai kelemahan yaitu apabila cara penerapanya salah ataupun bersikap
negative.maka akan berakibat buruk terhadap orang yg menerapkannya.
Testmoni secara keseluruhan
Teori belajar observarsional yang dikemukakan oleh albert bandura ini
sebernarnya sudah sangat efektif diterapkan kapada lingkungan.terutama terhadap
anak-anak,namun teori ini juga memiliki kelemahan yaitu apabila cara penerapannya
salah atau bersifat negative maka akan mempengaruhi prilaku dari anak
tersebut.karena prilaku ataupun tingkah laku anak-anak sangat dipengaruhi oleh
lingkungannya.